Contoh Pidato Memperingati Hari Kartini

Advertisement
Dalam bulan april ini banyak momen nasional seperti pada tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini. Di sekolah- sekolah masih banyak siswa yang menggunakan baju adat untuk memperingati hari Ibu Kartini. Bagi anda yang ingin berpidato tentang peringatan hari Ibu Kartini, kami mencoba untuk membuat Contoh Pidato Memperingati Hari Kartini. Contoh Pidato Memperingati Hari Kartini harusnya menggunakan kata yang sopan dan dalam isi pidato disampaikan sejarah mengapa Ibu Kartini memperjuangkan kaum wanita seperti halnya hak kaum pria. Contoh Pidato Memperingati Hari Kartini juga sebaiknya diberi pesan khusus kepada ibu- ibu, walaupun diberi hak seperti halnya kaum pria, ibu- ibu juga harus patuh kepada suami.

Berikut ini merupakan Contoh Pidato Memperingati Hari Kartini:

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu- ibu, Saudari- saudari yang kami hormati.

Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang tak pilih kasih dan tak pandang sayang, dengan limpahan rahmatnya kita semua dapat berkumpul di tempat ini dalam keadaan bahagia dalam rangka memperingati Hari Kartini. Ialah hari Kelahiran Raden Ajeng Kartini pada tanggal 21 April 1979. Tak lupa kami mengucapkan terima kasih atas kesedian ibu- ibu, Saudari- saudari untuk menghadiri undangan kami.

Kemudian dari pada itu, mengapa setiap tanggal 21 April selalu kita peringati, tak lain adalah memperingati jasa- jasa Ibu Kartini yang sangat berharga itu sebagai pelopor pergerakan wanita Indonesia dalam usaha merintis emansipasi wanita, agar memperoleh persamaan hak dengan kaum pria. Ibu- ibu, Saudari- saudari yang kami hormati.

Kita sebagai kaum ibu adalah pendamping kaum bapak dalam berjuang, sampai diumpamakan kaum bapak sebagai sayap kanan, dan kaum ibu sebagai sayap kiri, pepatah mengatakan:

KAUM WANITA ADALAH SEPERJUANGAN DENGAN KAUM LELAKI

Sebagian ibu- ibbu ketahuilah bahwa Ibu Kartini tergolong darah bangsawan yang sejak kecil dibawah pengawasan yang ketat yang dirasakan oleh Ibu Kartini sebagai pengekangan jiwa, hidup bagaikan seekor burung dalam sangkar yang terkekang, biar sangkar terbuat dari emas, lebih baik hidup di hutan luas.

Kaum wanita tidak boleh keluar rumah, tidak boleh ikut campur dengan urusan pria, tempat wanita adalah di dapur dan mengurusi anak- anak, itulah yang disebut tradisi kolot, oleh Ibi Kartini dirubahnya dengan tradisi baru dengan mengalami bermacam- macam tantangan dan perjuangan.

 Kaum wanita harus pandai menempatkan diri, dan juga pandai mengatur waktu. Sehingga kepentingan umum dan kepentingan pribadi bisa berjalan dengan baik, lebih- lebih untuk kepentingan pribadi bisa berjalan dengan baik, lebih- lebih untuk kepentingan umum.

Dalam hal ini kaum wanita akan menempakan fungsinya sebagai abdi masyarakat, abdi Negara, serta ibu rumah tangga dalam rangka pembinaan manusiasentuhanya dan keluarga sejahtera.

Ibu- ibu, Saudari- saudari yang kami hormati.

Kata- kata kami dalam acara ini, kami sudahi sekian, bila ada kehilafan kami minta maaf.

Wassalamu alaikum Wr wb